Home Qurantafsir Tafsir Ayat-ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu, Ayat Ke-9 (Surat al Baqarah: 267)

Tafsir Ayat-ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu, Ayat Ke-9 (Surat al Baqarah: 267)

by Ustadz Ivana

Infakkan yang Baik-baik

A. Redaksi Ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (Surat al Baqarah: 267).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

B. Tafsir:

Allah memerintahkan para hambaNya yang beriiman untuk menafkahkan yang baik-baik dari hasil usaha maupun dari apa yang Allah keluarkan dari bumi (hasil tanaman dan tambang). Infak yang dimaksud di ayat ini mencakup zakat maupun sedekah lainnya.

Berinfaklah untuk bersyukur kepada Allah, memenuhi hak saudara kalian, serta untuk membersihkan harta kalian. Pilihlah yang baik -yang kalian sukai untuk diri kalian sendiri- untuk diinfakkan, dan jangan menyengaja memilih yang buruk -yang kalian sendiri- tidak suka.

“Allah Maha Kaya”, Allah tidak membutuhkan infak kalian tetapi kalianlah yang membutuhkan manfaat dari infak kalian. Dan Allah juga “Maha Terpuji”, apa yang diperintahkanNya kepada kalian adalah hal-hal yang baik.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

C. Faidah Terkait Ayat:

– Sebab turun ayat ini adalah seseorang dari kalangan Anshar yang memilih kurma buruk untuk diinfakkan kepada orang-orang yang fakir dari kalangan Muhajirin

– Selain ikhlas, tidak menyakiti, dan tidak mengungkit (lihat tafsir Surat al Baqarah ayat ke-264); hal lain yang perlu diperhatikan adalah ‘infakkan yang baik’

– Sesuatu yang buruk tidak dapat menghapus hal yang buruk. Sengaja memilih barang jelek untuk diinfakkan tidak dapat menggugurkan dosa

– Bagaimana seseorang ‘berinfak karena Allah’ sesuatu yang dia sendiri tidak suka untuk diberikan pada dirinya sendiri?

– Larangan menyengaja memilih ‘yang buruk’ untuk diinfakkan. ‘Yang buruk’ ini bisa berarti ‘yang tidak berguna’ atau ‘yang pemberinya sendiri tidak suka’

– Jika kalian memberi maka berilah yang baik dengan jiwa yang baik (tulus), karena sesungguhnya kamu sedang berbuat baik bagi dirimu sendiri. Allah tidak membutuhkanmu, tapi kamu yang butuh

– Semakin bermanfaat sebuah infak, maka pahalanya semakin besar. Misalnya adalah infak dalam bentuk wakaf

– Detail aturan zakat tambang, tanaman, dan lainnya dibahas di kitab-kitab fikih

– Catatan saya: Boleh menginfakkan ‘yang tidak baik’ jika tidak menyengaja memberi yang buruk. Misalnya adalah: Jika hanya punya barang yang kurang baik, memberi barang yang akan dibuang kepada orang yang bisa mendapat manfaat darinya (seperti botol bekas untuk pemulung), dan lainnya. Wallahu A’lam

–  Di ayat berikutnya, Allah memotivasi kita agar tidak takut berinfak:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan dan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengatahui” (Surat al Baqarah: 268).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

Referensi:

– 89 آية بتفسير العلامة السعدي وفوائد تدبرية من مصحف التدبر، ص31-32

– القول الأصيل فيما ورد في آيات يا أيها الذين آمنوا من تأويل – حكم بن عادل العَقيلي، ص121-123

– فتح القدير – الشوكاني، 1/490

– نداء رب العالمين لعباده المؤمنين – محمد بن علي العرفج، ص57-61

Related Articles

Leave a Comment