Makanlah yang Baik dan Bersyukurlah
A. Redaksi Ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (Surat al Baqarah: 172).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
B. Tafsir:
1. Makan yang Baik (Halal)
Al Hafizh Ibnu Katsir mengatakan:
Allah Ta’ala memerintahkan para hambaNya yang beriman untuk makan yang baik-baik yang Dia berikan kepada mereka, dan untuk bersyukur kepadaNya atas makanan tersebut jika mereka betul adalah hamba-hambaNya. Makan dari yang halal adalah sebab diterimanya doa dan ibadah, sebagaimana makan dari yang haram adalah terhalang diterimanya doa dan ibadah; seperti pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
Abun Nadhr menceritakan kepada kami, (dia berkata) Fudhail bin Marzuq menceritakan kepada kami, dari Adi bin Tsabit, dan Abu Hazim, dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
“Wahai para Manusia Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima selain yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’ (Surat al Mukminun: 51).
Dan Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ
‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu’” (Surat al Baqarah: 172).
Kemudian beliau ﷺ menyebutkan tentang orang yang mengadakan perjalanan panjang, kusut, dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke arah langit: ‘Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku’; padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin dia akan dikabulkan? (HSR Ahmad dan Muslim).
2. Bersyukur
Redaksi “bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” di ayat ini menunjukkan bahwa orang yang tidak bersyukur kepada Allah itu belum disebut beribadah kepada Allah.
Syukur adalah mengakui nikmat dari Allah, memujiNya, dan menggunakannya untuk hal yang Dia izinkan.
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
C. Faidah Terkait Ayat:
– Allah mengingatkan bahwa yang kita makan adalah rezeki dariNya, makanlah yang baik
– Makanan yang diharamkan oleh Allah pasti karena ia tidak baik
– ‘Syukur’ menjaga nikmat yang ada dan menghadirkan nikmat yang belum ada, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu” (Surat Ibrahim: 7)
– Mensyukuri nikmat termasuk kedudukan ibadah yang paling tinggi
– Syukur bisa dilakukan dengan hati, lisan, dan anggota badan
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
Referensi:
– 89 آية بتفسير العلامة السعدي وفوائد تدبرية من مصحف التدبر، ص17-18
– تفسير القرآن العظيم (ط. دار ابن الجوزي) – ابن كثير، 2/35
– نداء الله للمؤمنين في القرآن الكريم – علي بن نايف الشحود، ص9
– نداء رب العالمين لعباده المؤمنين – محمد بن علي العرفج، ص20-21
– نداءات الرحمن لأهل الإيمان – أبو بكر جابر الجزائري، ص14
