Mengapa Tangan Disebut Secara Khusus?

Ada berbagai ayat dan hadits yang menyebut tangan -di antara anggota tubuh lainnya- secara khusus. Ini pasti ada hikmahnya.

📋 A. REDAKSI AYAT QURAN DAN HADITS NABI ﷺ

Dalam berbagai ayat, tangan disebut secara khusus di antara anggota tubuh yang lainnya. Misalnya pada firman Allah:

ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

“Yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaNya” (Surat Ali Imran: 182),

فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ

“Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri” (Surat an Nisa`: 62),

يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ

“Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya” (Surat an Naba`: 40), dan

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

“Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan celaka” (Surat al Lahab: 1).

Dalam hadits juga disebutkan tentang tangan secara khusus di antara anggota tubuh lainnya:

مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang mengupayakan penghasilan yang lebih baik daripada pekerjaan tangannya” (HSR Ibnu Majah).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 B. MENGAPA TANGAN DISEBUT SECARA KHUSUS?

Saat membaca tiga ayat pertama di atas, kita mengetahui bahwa seseorang mendapatkan ganjaran atas setiap amalnya; bukan hanya amal yang dilakukan oleh tangan. Dan saat membaca ayat keempat, kita juga mafhum bahwa yang celaka adalah diri Abu Lahab seutuhnya; bukan hanya kedua tangannya.

Saat membaca hadits di atas, kita juga pasti mengerti bahwa penghasilan terbaik adalah yang dikerjakan sendiri (bukan mengemis dll) dengan tangan, kaki, mulut, dan sebagainya.

Tangan disebut secara khusus, padahal maksudnya adalah seluruh anggota badan. Ini disebut khâss yurâd bih al ‘umûm (redaksinya khusus tetapi maksudnya umum).

Tangan disebut secara khusus karena ia merupakan alat utama untuk menghasilkan karya yang baik maupun buruk. Orang yang hanya mendengar, melihat, membaca, berfikir, dan berbicara hanya akan menghasilkan gagasan dan aneka alasan; sebelum tangannya mulai bekerja.

Selain itu, tangan yang kurang terampil akan sulit mengeksekusi suatu ide dengan baik; meskipun niat dan konsepnya baik.

Syaikh Shiddiq Hasan Khan menerangkan kenapa kedua tangan Abu Lahab disebut secara khusus: “Dua tangan disebut secara khusus untuk ‘celaka’, karena mayoritas amal dilakukan dengan kedua tangan”.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📚 Referensi:

– Bidâyah al Mujtahid wa Nihâyah al Muqtashid karya Imam Ibnu Rusyd -cet. Maktabah Ibn Taymiyyah- I/22

– Fatḥ al Bayân fi Maqâshid al Qur`ân karya Syaikh Shiddiq Hasan Khan XV/437.

Share agar kamu dapat pahala jariyah

[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA, R030646041224].