Home FikihMakanan, baju, rumah, alat Doa Sebelum Makan Minum, yang Shahih dan yang Dha’if

Doa Sebelum Makan Minum, yang Shahih dan yang Dha’if

by Ustadz Ivana

Ada doa yang sangat terkenal tentang doa sebelum makan, yang ternyata hadits dhaif dan doa di hadits tersebut bukan sebagai doa sebelum makan.

📋 A. WASPADA HADITS DHA’IF

Ada hadits yang dijadikan sebagai sandaran doa makan yang terkenal di masyarakat, yaitu:

عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ فِي الطَّعَامِ إِذَا قُرِّبَ إِلَيْهِ: اللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللّٰهِ

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ bahwasanya: beliau  berucap tentang makanan apabila didekatkan (disajikan) kepada beliau: “Allâhumma bârik lanâ fîmâ razaqtanâ waqinâ ‘adzâban nâr, bismillâh”.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam ad Du’â` (no. 888), Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yawmi wal Laylah (no. 457), dan Ibnu ‘Adi dalam al Kâmil fî Dhu’afâ`ir Rijâl.

Hadits ini sangat lemah karena dalam sanadnya ada rawi bernama Muhammad bin Abi az Zu’aizi’ah. Dia disebut “Sangat mungkar di bidang hadits” oleh Imam Bukhari dan Imam Abu Hatim, dan disebut “Salah satu dajjal (penipu)” oleh Imam Ibnu Hibban.

Dan seandainya hadits ini shahih, hadits ini mengatakan bahwa Allâhumma bârik..dst diucapkan ketika makanan disajikan, dan Bismillâh diucapkan saat hendak makan. Tetap saja Allâhumma bârik..dst bukan doa hendak makan.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 B. HADITS SHAHIH: BISMILLÂH

Doa makan yang shahih dari Rasulullah adalah Bismillâh, beliau bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللّٰهِ ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللّٰهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

“Jika salah seorang di antara kalian hendak memakan makanan hendaklah mengucapkan ’Bismillâh’ (dengan nama Allah). Jika dia lupa di awalnya maka hendaklah mengucapkan ‘Bismillâhi fî Awwalihi wa Âkhirih’ (dengan nama Allah dari awal hingga akhirnya)” (HSR Tirmidzi).

Doa ini disyariatkan ketika seseorang hendak makan maupun minum.

Sebagian ulama menganjurkan Bismillâh di doa makan ini ditambah dengan ar Raḥmânir Raḥîm . Tetapi al Hafizh Ibnu Hajar al ‘Asqalani mengatakan: “Seandainya tambahan (ar Raḥmânir Raḥîm) ini lebih baik dan lebih disukai oleh Allah, maka tidak mungkin Rasulullah meninggalkannya”.

Di antara hikmah membaca Bismillâh sebelum makan minum adalah mencegah setan ikut makan minum bersama kita. Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika seseorang masuk rumahnya dengan menyebut nama Allah ketika masuk dan makannya, maka setan akan berkata pada kawan-kawannya: ‘Tidak ada tempat menginap maupun makanan buat kalian’” (HSR Muslim).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 C. ‘ALHAMDULILLAH’ SEBELUM MAKAN MINUM?

Ada sebuah hadits shahih yang dikira sebagian orang sebagai anjuran untuk memuji Allah (alhamdulillah) dan menyebut nama Allah (bismillah) sebelum makan.

Hadits ini menceritakan tentang susu yang dibagikan kepada para sahabat, kemudian diterima oleh Rasulullah , “beliau pun memuji Allah dan menyebut (nama Allah), lalu meminum sisanya” (HSR Bukhari).

Para pensyarah Shahih Bukhari seperti Imam al Hafizh Ibnu Hajar, Badruddin al ‘Aini, Syihabuddin al Qasthalani, dan Ahmad al Kurani menerangkan bahwa maksud ‘memuji Allah’ dalam hadits itu adalah memujiNya karena keberkahan dan mukjizat susu yang sedikit tetapi cukup untuk banyak orang; dan bukan bagian dari doa sebelum makan minum.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📚 Referensi:

Ad Du’â` karya Thabrani II/1.213

Aḥkâm al Ath’imah fi al Fiqh al Islâmi Dr. Walid Khalid ar Rabi’ hal. 256-257

Al Kâmil fi Dhu’afâ` ar Rijâl karya Ibnu ‘Adi VII/425-428

Al Kawtsar al Jâri ila Riyâdh Aḥâdîts al Bukhari karya Ahmad bin Isma’il al Kurani X/146-147.

‘Amal al Yawm wa al Laylah karya Ibnus Sunni hal. 216-217

Fatḥ al Bâri bi Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Ibnu Hajar al ‘Asqalani, cet. Ar Risalah al ‘Alamiyyah, XX/124

Irsyâd as Sâri li Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Syiabuddin al Qasthalani XIII/457

Kitâb adh Dhu’afâ` wa al Matrûkîn karya Ibnul Jauzi III/59

‘Umdah al Qâri Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Badruddin al ‘Aini XXIII/91.

Share agar kamu dapat pahala jariyah

[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA atas nama MTT PDM Kab. Blitar, J050445201023].

Related Articles

Leave a Comment