Rasulullah ﷺ telah mengajarkan doa tertentu untuk sering dibaca, dan itu menunjukkan urgensi doa-doa tersebut. Di antara doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ untuk sering dibaca adalah:
📋 A. DOA SAPU JAGAD
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan: Doa yang paling sering diucapkan oleh Rasulullah ﷺ adalah:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari siksa neraka” (HSR Bukhari).
Dalam Shahih Muslim, doa ini diriwayatkan dengan redaksi Allâhumma âtinâ… (Ya Allah, berikanlah kepada kami…) dan Rabbanâ âtinâ (Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami…).
Doa ini menjadi salah satu yang paling sering diucapkan oleh Rasulullah ﷺ, karena mencakup kebaikan dunia dan akhirat, sekaligus perlindungan dari neraka yang azab paling ringannya membuat otak mendidih:
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوضَعُ فِي أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَةٌ يَغْلِي مِنْهَا دِمَاغُهُ
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya di Hari Kiamat adalah orang yang di kedua telapak kakinya diletakkan bara api, otaknya mendidih karenanya” (HSR Bukhari dan Muslim).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📋 B. DOA MOHON KESELAMATAN
Rasulullah ﷺ bersabda kepada paman beliau, Abbas radhiyallahu ‘anhu:
يَا عَبَّاسُ، يَا عَمَّ النَّبِيِّ، أَكْثِرِ الدُّعَاءَ بِالْعَافِيَةِ
“Wahai Abbas, wahai pamannya Nabi, perbanyaklah doa mohon keselamatan” (HSR Hakim, Ibnu Abid Dun-ya dalam asy Syukr, dan Thabrani).
Di antara redaksi ‘mohon keselamatan’ adalah seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ ketika ditanya tentang cara berdoa:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
“Ya Allah berilah aku ampunan, berilah aku rahmat, berilah aku keselamatan, dan berilah aku rezeki”.
Beliau menjelaskan bahwa kalimat-kalimat tersebut mencakup kebaikan dunia dan akhirat: “Karena sesungguhnya mereka mengumpulkan dunia dan akhiratmu” (HSR Muslim).
Keselamatan dan rezeki adalah bagian dari rahmat Allah, disebutkan secara khusus karena urgensinya.
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📋 C. DOA KETEGUHAN HATI
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan: Doa yang sering diucapkan oleh Rasulullah ﷺ adalah:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu” (HSR Tirmidzi).
Doa ini sangat penting karena perilaku dan ucapan seseorang dikendalikan oleh hatinya:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ
“Ketahuilah bahwasanya di dalam tubuh ada segumpal darah, jika dia baik maka seluruh tubuhnya baik dan jika dia rusak maka seluruh tubuhnya rusak, ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HSR Bukhari dan Muslim).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📋 D. DOA MOHON AMPUN (ISTIGHFAR)
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadanya dalam sehari lebih dari 70 kali” (HSR Bukhari).
Dalam riwayat lain:
وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Dan sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali” (HSR Muslim).
Istighfar urgen dibaca untuk menghindari siksa Allah dan untuk membersihkan hati:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ
“Sesungguhnya jika mukmin melakukan dosa, maka ada titik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti, dan memohon ampunan maka hatinya kembali bersih”(HHR Ibnu Majah).
Istighfar juga menghadirkan rahmat Allah, sebagaimana firmanNya:
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Surat an Nisa: 110).
Karena urgensinya ini, istighfar disyariatkan secara khusus di waktu sahur, ketika salat dan setelah selesainya, setelah keluar dari kamar mandi, setelah selesai bermajelis (doa kaffaratul majlis), dan sebagainya.
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 Referensi:
– A’mâl Aktsar minhâ an Nabiyy ﷺ aw Amar bi al Iktsâr minhâ karya Dr. Muhammad bin Ibrahim an Na’im hal. 161-178, 252-274, dan 277-279
Share agar kamu dapat pahala jariyah
[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA, Sl070346100924].
