Home Qurantafsir Benarkah Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan?

Benarkah Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan?

by Ustadz Ivana

Orang kita sering menyebut fitnah dengan definisi ‘tuduhan bohong’, lalu menyebutnya lebih kejam daripada pembunuhan dengan dalil ayat ke-191 dan 217. Benarkah demikian?

📋 A. DEFINISI FITNAH

Fitnah secara bahasa artinya adalah musibah atau ujian.

Dalam Quran, istilah Fitnah merujuk pada 11 makna: Syirik, kufur, musibah, azab di dunia, azab neraka, kesesatan, dan makna-makna lain yang semuanya kembali ke makna secara bahasa yaitu musibah atau ujian.

Tidak ada satupun ayat Quran yang menyebut Fitnah dengan arti spesifik: Membuat berita bohong untuk menjelekkan orang lain.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 B. AYAT ‘FITNAH LEBIH KEJAM’

Ayat yang sering dijadikan sebagai dalil untuk menyebut Fitnah (dalam arti membuat berita bohong untuk menjelekkan) Lebih Kejam daripada Pembunuhan adalah:

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ

“Dan fitnah itu lebih berat daripada pembunuhan” (Surat al Baqarah: 191),

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ

“ Dan fitnah itu lebih besar daripada pembunuhan” (Surat al Baqarah: 217).

Semua ulama tafsir sepakat bahwa yang dimaksud dengan Fitnah di sini adalah Kekufuran atau Syirik, bukan fitnah dalam artian yang sering dipahami orang Indonesia: Membuat berita bohong untuk menjelekkan orang lain.

Syirik atau Kekufuran di dua ayat ini disebut sebagai Fitnah karena ia mencelakakan seseorang seperti halnya Fitnah yang secara bahasa berarti musibah atau ujian.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 C. FITNAH DALAM ARTI ‘BERITA BOHONG’ JUGA DOSA BESAR

Walaupun Fitnah yang lebih kejam daripada pembunuhan adalah Syirik atau Kekufuran, tetap saja Fitnah dalam arti ‘membuat berita bohong untuk menjelekkan’ adalah dosa besar yang membahayakan pelakunya. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

“Barangsiapa menuduh mukmin dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka Allah akan tempat ia di Radghatul Khabâl (tempat perasan tubuh berupa nanah dan lainnya) dari para penghuni neraka sampai ia berlepas diri dari yang ia katakan” (HSR Ahmad).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📚 Referensi:

An Nukat wa al ‘Uyûn karya Imam Mawardi I/251

At Tashârîf karya Imam Yahya bin Sallam hal. 245-249

Jâmi’ al Bayân ‘an Ta`wîl Âyy al Qur`ân karya Imam Thabari III/293

– Kamus Besar Bahasa Indonesia

Share agar kamu dapat pahala jariyah

[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA atas nama MTT PDM Kab. Blitar, Sb110545251123].

Related Articles

Leave a Comment