Bulan ketujuh tahun hijriyah. Bulan ini diistimewakan oleh sebagian orang, tetapi benarkah ia memiliki keistimewaan?
๐ A. PENAMAAN BULAN RAJAB
Rajab (ุฑูุฌูุจู) berarti agung. Bulan ini dinamai sebagai bulan Rajab karena diagungkan oleh bangsa Arab sebagai salah satu Bulan Haram selain Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam.
Dahulu ada orang bernama Rabiโah bin Nizar yang menamai Ramadan dengan sebutan Rajab, sementara Mudhar (kakek moyang Rasulullah ๏ทบ) menyebut Rajab untuk bulan Rajab yang kita kenal sekarang. Oleh sebab itu, Rasulullah ๏ทบ pernah menyebut bulan ini dengan sebutan โRajab Mudharโ (HSR Bukhari).
โขโโโโโขโฟโโฟโขโขโฟโโฟโขโโโโโข
๐ B. KEUTAMAAN BULAN-BULAN HARAM
Pada mulanya, Bulan-bulan Haram (mulia) adalah bulan-bulan yang dilarang terjadi perang dan pembunuhan. Bulan Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam diharamkan untuk melindungi keberangkatan hingga kepulangan jamaah haji. Adapun bulan Rajab diharamkan untuk mengamankan umrah. Bangsa Arab terdahulu mengenal haji dan umrah dari Nabi Ibrahim, meskipun mereka merusak beberapa bagian ritualnya.
Larangan berperang di bulan-bulan Haram ini awalnya diakui dalam Islam, kemudian ia dihapus. Keutamaan bulan-bulan Haram -termasuk bulan Rajab- yang masih berlaku hingga Kiamat adalah: Setiap amal baik maupun buruk menjadi lebih besar di bulan-bulan Haram.
Allah berfirman:
ูููุง ุชูุธูููู ููุง ูููููููู ุฃูููููุณูููู ู
โMaka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat ituโ (Surat at Taubah: 36). Maksudnya:
– Jangan menganiaya diri dengan berbuat buruk di bulan-bulan Haram, ketika nilai keburukan dilipatgandakan
– Jangan menganiaya diri dengan sedikit berbuat baik di bulan-bulan Haram, ketika nilai kebaikan dilipatgandakan.
โขโโโโโขโฟโโฟโขโขโฟโโฟโขโโโโโข
๐ C. KEUTAMAAN KHUSUS BULAN RAJAB
Bulan Rajab tidak memiliki keutamaan khusus, dan hanya memiliki keutamaan umum sebagai salah satu Bulan Haram.
Al Hafizh Ibnu Hajar al โAsqalani menghimpun hadits-hadits tentang keutamaan Bulan Rajab atau keutamaan ibadah di Bulan Rajab dalam kitab Tabyรฎn al โAjab bima Warad fi Syahr Rajab, dan menyimpulkan bahwa semuanya adalah hadits dhaif (lemah) dan bahkan hadits palsu yang tidak bisa saling menguatkan untuk menjadi hadits hasan li ghayrih.
Contoh hadits lemah dan palsu tentang keutamaan bulan Rajab adalah:
– โKetahuilah bahwa sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah..โ (hadits palsu. Dalam sanadnya terdapat rawi bernama Abu Bakar an Naqqasy, kata al Hafizh Ibnu Hajar: pemalsu hadits dan pendusta)
– โBarangsiapa berpuasa berpuasa sehari di bulan Rajab maka itu seperti puasa setahun..โ (dalam sanadnya terdapat rawi bernama Utsman bin Mathar. Di disebut pemalsu hadits oleh Imam Ibnu Hibban, dan seluruh ulama hadits sepakat menyebutnya lemah / dhaif)
– โBarangsiapa melaksanakan salat Magrib di malam pertama bulan Rajab, lalu setelahnya salat 20 rakaat โฆ Allah akan menjaga diri, keluarga, harta, dan anaknyaโฆโ (Imam Ibnul Jauzi menyebut hadits ini sebagai hadits palsu dan mayoritas rawinya majhul / tidak dikenal)
– Selain itu ada bidโah yang disebut Salat Raghaib, yaitu salat 12 rakaat antara salat Magrib dan Isya di malam Jumat pertama bulan Rajab. Imam Nawawi mengatakan:
ููุงุชููู ุงูููููู ููุงุถูุนูููุง ููู ูุฎูุชูุฑูุนูููุง ููุฅููููููุง ุจูุฏูุนูุฉู ู ูููููุฑูุฉู
โSemoga Allah melaknat orang yang mengarang dan membuat-buatnya, sesungguhnya itu adalah bidโah mungkarโ.
Bisa jadi mereka yang mengarang hadits palsu tentang bulan Rajab ini ingin menyemangati orang-orang agar giat beribadah di bulan Rajab yang merupakan bulan haram. Mereka mengira Islam perlu didakwahkan dengan kebohongan.
โขโโโโโขโฟโโฟโขโขโฟโโฟโขโโโโโข
๐ Referensi:
– Al Minhรขj fรฎ Syarแธฅ Shaแธฅรฎแธฅ Muslim Ibn al แธคajjรขj karya Imam Nawawi VIII/29
– Al Washiyyah bi al Asyhur al โArabiyyah karya Syaikh Saโid โAbdul โAzhim hal. 58-59
– Tabyรฎn al โAjab bima Warad fi Syahr Rajab karya al Hafizh Ibnu Hajar al โAsqalani
– Tafsรฎr al Qur`รขn al โAzhรฎm karya karya Imam Ibnu Katsir -cet. Dar Ibn al Jawzi- IV/288.
Share agar kamu dapat pahala jariyah
[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA, Sn290646301224].
