Home Qurantafsir Tafsir Ayat-ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu, Ayat Ke-5 (Surat al Baqarah: 183-184)

Tafsir Ayat-ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu, Ayat Ke-5 (Surat al Baqarah: 183-184)

by Ustadz Ivana

Kewajiban Puasa Ramadan

A. Redaksi Ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Surat al Baqarah: 183).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

B. Tafsir:

Puasa secara bahasa artinya ‘menahan diri’. Adapun secara istilah: Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dengan niat (ibadah) puasa. Puasa yang diwajibkan kepada kita di dalam ayat ini adalah puasa Ramadan.

Allah menyampaikan bahwa puasa tidak hanya wajib bagi kita, tetapi juga diwajibkan atas umat-umat terdahulu; karena kemaslahatan dari puasa itu relevan di setiap zaman. Dan dengan disampaikan bahwa puasa juga wajib atas semua umat terdahulu, puasa akan terasa lebih ringan bagi kita karena bukan hanya kita yang harus menanggungnya.

Puasa termasuk sebab terbesar ketakwaan yang merupakan sikap menjalankan perintah Allah dan larangannya, karena:

– Orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan hubungan badan (hal-hal yang dia sukai) karena Allah

– Orang yang berpuasa berlatih sikap murâqabah (merasa diawasi oleh Allah)

– Puasa menyempitkan Pembuluh darah yang merupakan tempat lalu lalangnya setan dalam tubuh manusia

– Orang yang berpuasa biasanya akan memperbanyak ketaatannya

– Orang yang berpuasa merasakan rasanya lapar sehingga lebih bisa berempati kepada orang-orang yang kekurangan.

Pada awalnya, kewajiban berpuasa Ramadan adalah kewajiban mukhayyar bagi orang yang berat -tapi mampu- melaksanakannya, yaitu memilih antara berpuasa atau membayar fidyah, dengan penekanan bahwa berpuasa lebih baik daripada pembayaran fidyah. Kemudian menjadi kewajiban mu’ayyan (harus memilih puasa –kecuali bagi golongan tertentu seperti orang yang sangat tua) dengan turunnya ayat ke-185.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

C. Faidah Terkait Ayat:

– Kewajiban Puasa Ramadan (ayat ini) diturunkan pada bulan Syakban 2 H. Kemudian puasa Ramadan dijadikan sebagai salah satu Rukun Islam

“Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”, yang disamakan di sini adalah adanya kewajiban puasa. Adapun detail cara puasa mereka tidak kita ketahui

– Sesuatu yang berat akan terasa lebih ringan jika kita mengetahui bahwa orang lain juga telah melakukannya

– Di antara keutamaan puasa secara umum dan keutamaan puasa Ramadan adalah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ المِسْكِ

“Demi (Allah) Yang jiwaku di TanganNya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada bau kesturi” (HSR Bukhari dan Muslim)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni” (HSR Bukhari dan Muslim).

* Pembahasan lebih rinci tentang Puasa dan Ramadan insyaAllah akan dibahas menjelang dan ketika bulan Ramadan.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

Referensi:

– 89 آية بتفسير العلامة السعدي وفوائد تدبرية من مصحف التدبر، ص22

– الصوم في ضوء الكتاب والسنة – عمر سليمان الأشقر، ص17-18

– القول الأصيل فيما ورد في آيات يا أيها الذين آمنوا من تأويل – حكم بن عادل العَقيلي، ص154-156

– نداءات الرحمن لأهل الإيمان – أبو بكر جابر الجزائري، ص17-18

Related Articles

Leave a Comment