Pertanyaan: Jika orang tua dikaruniai dua anak kembar, apa setiap anak diakikahi? Bagaimana jika orang tua tidak mampu mengakikahi semua anak kembar di hari ketujuh?
๐ JAWABAN:
Seluruh ulama sepakat bahwa akikah anak kembar dihitung per anak. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุนููู ุงููุบูููุงู ู ุดูุงุชูุงููุ ููุนููู ุงููุฌูุงุฑูููุฉู ุดูุงุฉู ููุง ููุถูุฑููููู ู ุฃูุฐูููุฑูุงููุง ููููู ุฃูู ู ุฅูููุงุซูุง
โUntuk anak laki-laki dua ekor domba dan untuk anak perempuan satu ekor. Tidak masalah bagi kalian apakah dombanya jantan atau betinaโ (HSR Abu Dawud).
Jika yang lahir kembar adalah 2 laki-laki maka akikahnya 4 ekor kambing (2 + 2), jika 3 perempuan maka 3 ekor (1 x 3), dan jika satu laki-laki dan satu perempuan maka 3 ekor (2 + 1).
Imam Ibnul Qattan berkata: โJika ibu melahirkan dua anak kembar, maka ayah mengakikahi setiap anaknya. Dan saya tidak mengetahui ada perbedaan pendapat dalam hal iniโ. Imam Ibnu Abdil Barr juga berkata: โSaya tidak mengetahui ada ulama fikih dari berbagai negeri yang menyelisihi hal iniโ.
โขโโโโโขโฟโโฟโขโขโฟโโฟโขโโโโโข
Rasulullah ๏ทบ menganjurkan agar kambing akikah tersebut disembelih di hari ketujuh:
ููููู ุบูููุงู ู ู ูุฑูุชููููู ุจูุนููููููุชูููุ ุชูุฐูุจูุญู ุนููููู ููููู ู ุงูุณููุงุจูุนูุ ููููุญููููู ุฑูุฃูุณููู ููููุณูู ููู
โSetiap anak tergadai dengan akikahnya, disembelihkan untuknya di hari ketujuh, dipotong rambutnya serta diumumkan namanyaโ (HSR Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah).
Hari lahir sebagai hari pertama, dan jika bayi lahir ketika malam maka yang dianggap hari pertama adalah siang besoknya.
Jika berat untuk melaksanakan akikah pada hari ketujuh, maka sebagian atau semua kambing boleh disembelih di hari lain; khususnya hari ke-14 atau 21. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุงููุนูููููููุฉู ุชูุฐูุจูุญู ููุณูุจูุนู ุฃููู ููุฃูุฑูุจูุนู ุนูุดูุฑูุฉู ุฃููู ููุฅูุญูุฏูู ููุนูุดูุฑููููู
โAkikah disembelih di hari ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh satuโ (HSR Thabrani dalam al Muโjam al Awsath).
โขโโโโโขโฟโโฟโขโขโฟโโฟโขโโโโโข
๐ Referensi:
– Al Iqnรขโ fรฎ Masรขil al Ijmรขโ karya Imam Ibnul Qattan I/307
– At Tamhรฎd li mรข fi al Muwatta` min al Maโรขnรฎ wa al Asรขnรฎd karya Imam Ibnu Abdil Barr -cet. Al Awqaf al Maghribiyyah- VI/313
– islamweb.net/ar/fatwa/113220.
Share agar kamu dapat pahala jariyah
[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA, K190546211124].
