Tulisan ini membahas tanda dan sebab munculnya hadits palsu, contoh hadits dha’if dan hadits palsu tentang Hari Asyura, dan hadits shahih tentang Hari Asyura.
📋 A. TANDA DAN SEBAB MUNCULNYA HADITS PALSU
Di antara tanda hadits palsu adalah: Isinya terlalu bombastis, menyebutkan pahala yang ‘terlalu besar’ untuk amalan ringan atau ancaman yang ‘terlalu berat’ untuk kesalahan kecil (Fatḥ al Mughîts bi Syarḥ Alfiyyah al Ḥadîts karya Imam Sakhawi II/128-129).
Tanda ini juga dapat kita gunakan untuk menandai berita palsu (hoaks) dalam kehidupan sehari-hari.
Di antara sebab orang memalsukan hadits adalah: Ingin mengajak orang-orang agar berlaku baik (tetapi tanpa ilmu sekaligus berani berdusta) dengan cara melebih-lebihkan pahala amal atau hukuman maksiat. Hal ini sangat berbahaya karena sering dilakukan oleh orang yang terlihat shalih, sehingga orang-orang jarang kritis terhadap hadits palsu yang dia karang (Fatḥ al Mughîts bi Syarḥ Alfiyyah al Ḥadîts II/111-112).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📋 B. CONTOH HADITS LEMAH DAN PALSU SEPUTAR ASYURA
Hadits Pertama: Sangat Lemah
“Sesungguhnya Nuh turun dari kapal pada Hari Asyura lalu ia berpuasa dan memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk berpuasa sebagai ungkapan syukur kepada Allah Ta’ala. Di hari itu Allah menerima taubat Adam dan umat Yunus, di hari itu Allah membelah lautan untuk Bani Israil, di hari itu Ibrahim dan Isa lahir”.
Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dalam Fadhâil al A’mâl, dalam sanadnya ada rawi bernama ‘Utsman bin Mathar, mungkar dalam bidang hadits (Faydh al Qadîr karya Imam Munawi III/49).
Catatan: Khusus ‘Allah membelah lautan untuk Bani Israil’ benar karena disebutkan juga dalam hadits shahih riwayat Bukhari.
Hadits Kedua: Palsu
“Barangsiapa berpuasa Asyura maka Allah tulis untuknya ibadah 60 tahun dengan puasa dan salat malamnya, barangsiapa berpuasa Asyura maka dia diberi pahala 10 ribu malaikat, barangsiapa berpuasa Asyura maka dia diberi pahala 10 ribu orang haji dan umrah, barangsiapa berpuasa Asyura maka dia diberi pahala 10 ribu syahid, barangsiapa berpuasa Asyura maka Allah tulis untuknya pahala (sebesar) tujuh langit.
Barangsiapa memberi buka puasa kepada seorang mukmin pada Hari Asyura dia seperti memberi buka kepada seluruh umat Muhammad ﷺ, barangsiapa mengenyangkan satu orang yang lapar pada Hari Asyura maka dia seperti memberi makan dan mngenyangkan perut seluruh orang fakir dari umat Muhammad ﷺ, barangsiapa mengusap kepala seorang anak yatim pada Hari Asyura maka setiap rambut anak itu menaikkan satu derajat untuknya di surga..
..Allah ciptakan Jibril dan para malaikat pada Hari Asyura, Allah menciptakan Adam pada Hari Asyura, Ibrahim lahir pada Hari Asyura, Allah selamatkan Ibrahim dari api (saat dibakar hidup-hidup) pada Hari Asyura, Allah beri ganti (yang disembelih bukan Ismail tetapi domba) untuknya pada Hari Asyura, Allah tenggelamkan Firaun pada Hari Asyura [khusus yang ini disebutkan dalam hadits shahih], Allah mengangkat Idris pada Hari Asyura dan dia dilahirkan pada Hari Asyura, Allah menerima taubat Adam pada Hari Asyura, Allah mengampuni Dawud pada Hari Asyura, Allah memberi kerajaan kepada Sulaiman pada Hari Asyura, Nabi ﷺ lahir pada Hari Asyura, Tuhan (Allah) ‘Azza wa Jalla bersemayam di atas ‘Arsy pada Hari Asyura, dan Hari Kiamat terjadi pada Hari Asyura”.
Dalam sanadnya ada rawi bernama Habib bin Abi Habib, kata Imam Ahmad: “berdusta (dalam hal hadits)”, kata Imam Ibnu ‘Adi: “Dia memalsukan hadits”. Kata Imam Ibnu Hibban: “Hadits ini batil, tidak ada asalnya” (Al Mawdhû’ât karya Imam Ibnul Jauzi II/202-203).
Contoh-contoh Lain (Singkat):
– Hadits Palsu: “Barangsiapa yang pada Hari Asyura melaksanakan salat 4 rakaat antara Zhuhur dan Ashar … maka Allah memberinya di surga Firdaus satu kubah putih yang di dalamnya terdapat rumah dari zamrud hijau, luasnya tiga kali dunia (bumi)…”
– Hadits Lemah: “Barangsiapa menghidupkan malam Asyura maka seolah dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya para penghuni langit…”
– Hadits Lemah: “Barangsiapa meluaskan (berbagi rezeki untuk) keluarganya pada Hari Asyura maka Allah akan meluaskan (rezeki)nya sepanjang tahun itu”
– Hadits Matruk (termasuk sangat lemah): “Barangsiapa menggunakan celak dari itsmid (antimon) pada Hari Asyura maka tidak akan sakit mata selamanya”
– Hadits Mungkar (termasuk sangat lemah): “Sesungguhnya ‘shrike’ adalah burung pertama yang berpuasa di Hari Asyura” , “Para binatang buas berpuasa di Hari Asyura”
(Al Mawdhû’ât karya Imam Ibnul Jauzi II/203-204, dan Mâ Shaḥḥ wa Ma lam Yashiḥḥ fi al Muḥarram wa ‘Âsyûrâ` karya Syaikh Majid al Bankani hal. 16-18).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
📋 C. HADITS SHAHIH
Dalam hadits shahih riwayat Bukhari disebutkan bahwa orang-orang Yahudi mengatakan kepada Rasulullah ﷺ tentang Hari Asyura: “Ini adalah hari agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya dari Firaun dan kaumnya. Maka beliau berpuasa di hari tersebut sebagai bentuk syukur, begitupun kami juga berpuasa”. Beliau bersabda: “Kami lebih berhak dan layak atas Musa daripada kalian” (HSR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah ﷺ tidak mengingkari ucapan orang-orang Yahudi tentang penyelamatan Musa dan kaumnya pada Hari Asyura, menunjukkan bahwa kali ini orang-orang Yahudi jujur.
Dalam hadits lain, beliau ﷺ bersabda: “Puasa Hari Asyura, aku berharap agar (dengannya) Allah menghapus dosa setahun sebelumnya” (HSR Muslim).
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
Share agar kamu dapat pahala jariyah
[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA atas nama MTT PDM Kab. Blitar, J100145280723].
