Home Lain-lain Alternatif Ucapan Selamat Natal

Alternatif Ucapan Selamat Natal

by Ustadz Ivana

Tulisan ini membahas ketidaktepatan ucapan selamat natal secara syar’i maupun secara sejarah, sekaligus hal yang bisa dilakukan sebagai pengganti ucapan selamat natal.

📋 A. UCAPAN SELAMAT NATAL TIDAK TEPAT SECARA SYAR’I

Secara syar’i, mengucapkan selamat natal -apalagi mengikuti perayaannya- bukanlah yang dibenarkan dalam Islam. Dan hal ini telah difatwakan oleh para ulama termasuk mereka yang tergabung di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berikut ini Ringkasan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang perayaan Natal bersama, dengan beberapa pertimbangan:

– Umat Islam tidak boleh mencampuradukkan agama dengan aqidah dan peribadatan agama lain. Hal ini didasarkan pada Surat al Kafirun, Surat al Baqarah ayat ke-42.

–  Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik. Hal ini didasarkan pada Surat al Maidah ayat ke-72 dan 73, serta Surat at Taubah ayat ke-30.

– Islam mengajarkan bahwa Allah hanya SATU, berdasarkan Surat al Ikhlash

– Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah ﷻ serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan. Dalam Kaidah Fikih dikatakan: “Menolak kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan”.

Atas dasar pertimbangan di atas, maka Majelis Ulama Indonesia menfatwakan:

a. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan mengormati Nabi Isa ‘alaihissalam, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas

b. Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram

c. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah ﷻ, dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Dari fatwa itu khususnya point “b”, mengikuti perayaan Natal haram hukumnya. Sedang mengucapkan “Selamat Hari Natal”, dapat digolongkan pada fatwa point “c”, sesuatu yang dianjurkan untuk tidak dilakukan.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 B. UCAPAN SELAMAT NATAL TIDAK TEPAT SECARA SEJARAH

Ucapan selamat natal juga tidak tepat secara sejarah karena Nabi Isa (Yesus) tidak dilahirkan di tanggal 25 Desember.

Seorang mantan biarawati yang masuk Islam dan menjadi pendakwah bernama Ustadzah Irena Handono menerangkan bahwa tanggal 25 Desember awalnya diyakini kaum pagan Eropa sebagai tanggal lahir Dewa Matahari.

Kemudian 25 Desember dijadikan sebagai tanggal lahirnya Yesus agar masyarakat Eropa lebih mudah menerima agama Nasrani, agama yang diklaim sebagai ajaran Yesus padahal Yesus (Nabi Isa) beragama Islam seperti seluruh nabi lainnya.

Selain itu, dari kalangan Nasrani sekalipun ada yang menolak tanggal 25 Desember sebagai tanggal kelahiran Yesus. Sebagian mereka mengatakan 6 Januari, 7 Januari, dsb.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 C. ALTERNATIF UCAPAN SELAMAT NATAL

Mengajak teman, keluarga, rekan kerja yang beragama Nasrani untuk masuk Islam lebih baik daripada mengucapkan selamat natal kepada mereka. Jangan sampai orang yang dekat dengan kita di dunia harus menjadi penghuni neraka selamanya.

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahlul Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Surat al Bayyinah: 6).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📚 Referensi:

– fatwatarjih.or.id/hukum-mengucapkan-selamat-natal

– Islam Dihujat karya Ustadzah Irena Handono

Share agar kamu dapat pahala jariyah

[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA atas nama MTT PDM Kab. Blitar, A110645241223].

Related Articles

Leave a Comment