Home FikihIbadah Salam di Akhir Salat, Diucapkan ke Siapa?

Salam di Akhir Salat, Diucapkan ke Siapa?

by Ustadz Ivana

Assalamu’alaikum wa Rahmatullah, doa agar ‘kalian mendapat keselamatan (kesejahteraan) dan rahmat Allah’ di akhir salat ini sering hanya dibaca sebagai penutup salat. Padahal ucapan ini juga perlu diniatkan sebagai doa, doa untuk siapa?

📋 A. SALAM ADALAH PENUTUP SALAT

Rasulullah ﷺ bersabda:

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

“Kunci salat adalah thaharah, pengharamnya adalah takbir, dan penghalalnya adalah salam” (HSR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Maksud ‘pengharam salat adalah takbir’ adalah bahwa takbir melarang hal-hal di luar salat (yaitu makan minum, ngobrol, dan sebagainya). Adapun maksud ‘penghalalnya adalah salam’ adalah bahwa salat selesai dengan ucapan salam, sehingga seseorang boleh lagi untuk melakukan hal yang sebelumnya dilarang saat salat (yaitu makan minum, ngobrol, dan sebagainya).

(Faydh al Qadîr karya Imam ‘Abu Rauf al Munawi V/673).

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

📋 B. DIUCAPKAN KE SIAPA?

Jika kita mengucapkan as Salâmu ‘Alaykum Waramatullâh (Semoga keselamatan dan rahmat Allah atas kalian) di telepon atau ketika akan memasuki rumah, kita mengucapkannya kepada orang yang kita hubungi atau penghuni rumah tersebut.

Adapun jika kita mengucapkan salam di akhir salat:

– Jika Kita Salat Sendiri:

Kita mengucapkan salam kepada malaikat yang ada di sebelah kanan dan kemudian yang di kiri kita, sekaligus meniatkan ucapan salam sebagai akhir salat.

– Jika Ada Orang Lain:

Kita mengucapkan salam kepada malaikat dan orang yang ada di kanan (termasuk kanan-depan dan kanan-belakang) kita dan kemudian yang di kiri kita, sekaligus meniatkan ucapan salam sebagai akhir salat.

Adapun jika ucapan salam di akhir salat hanya diniati sebagai penutup salat maka salatnya tetap sah.

(Al Muhadzdzab fi Fiqh al Imâm asy Syâfi’i karya Imam Abu Ishaq asy Syirazi I/268-269)

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُصَلِّي قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِالتَّسْلِيمِ عَلَى المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤْمِنِينَ

“Dahulu Nabi ﷺ salat sunnah 4 rakaat sebelum salat Ashar, beliau memisahkan (antar dua rakaat)nya dengan Salam untuk para malaikat muqarrabin serta kaum muslimin dan mukminin yang menyertai mereka” (HSR Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah).

Sesama peserta salat berjamaah ‘menjawab salam’ dengan juga mengucap as Salâmu ‘Alaykum Waraḥmatullâh, adapun selain peserta salat berjamaah tidak perlu menjawab karena tidak ada keterangan yang menunjukkan bahwa salam Rasulullah ﷺ di hadits ini dijawab oleh orang lain. Jadi, ini seperti ucapan Yarḥâmukallah  kepada orang bersin yang mengucap Alḥamdulillâh khusus di luar salat, Yarḥâmukallah tidak diucapkan ke orang yang sedang salat.

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

Share agar kamu dapat pahala jariyah

[Tulisan ini pertama kali diposting di grup WA atas nama MTT PDM Kab. Blitar, K150245310823].

Related Articles

Leave a Comment